Rabu, 06 Juli 2011

Perbandingan Pengajaran IPA di Negara Maju

Perbandingan  Pengajaran IPA di Negara Maju (USA)
a. Standar Pengajaran IPA
Standar pengajaran IPA mendeskripsikan guru-guru IPA pada seluruh tingkatan kelas
akan mengetahui dan harus bekerja. Standar pengajaran IPA ini dibagi ke dalam enam
bidang sebagai berikut.
1) perencanaan program sains berdasarkan penyelidikan;
2) tindakan membimbing siswa dan memfasilitasi pembelajaran IPA;
3) pengembangan asesmen pengajaran dan pembelajaran siswa;
4) pengembangan lingkungan yang memungkinkan siswa belajar IPA;
5) pembentukan komunitas pebelajar IPA;
6) perencanaan dan pengembangan program IPA sekolah.
b. Standar Penilaian (Asesmen)
Standar penilaian menyediakan kriteria untuk menentukan kualitas praktik-pratik
penilaian. Standar penilaian meliputi lima bidang sebagai berikut.
1) Konsistensi penilaian dengan suatu keputusan merupakan desain untuk informasi;
2) Penilaian prestasi dan kesempatan untuk belajar sains;
3) Mencocokkan antara kualitas teknis dari kumpulan data dan konsekuensi tindakan
yang perlu dilakukan berbasis data tersebut;
4) kejujuran dalam praktik penilaian;
5) ketepatan penarikan kesimpulan berdasarkan penilaian tentang prestasi siswa dan
kesempatan untuk belajar.
Dari kurikulum yang dikembangkan oleh the National Research Council USA tersebut dapat diperoleh pokok-pokok pikiran untuk pengembangan Kurikulum IPA ke depan sebagai berikut.
1) Penggolongan standar isi untuk seluruh tingkatan kelas sama, perbedaan terletak
pada kesesuaian antara dimensi pengetahuan (knowledge) dan dimensi proses
kognitif. Dimensi pengetahuan kognitif berisi empat katagori, yaitu: pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Keempat katagori diasumsikan terletak antara konkrit (faktual) sampai abstrak (metacognitif). Sedangkan dimensi proses kognitif meliputi: mengingat (remember), mengerti (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyse), mengevaluasi (evaluate), dan mencipta (create) (Anderson dan Krathwohl, 2001: 5).
2) Pada pengajaran IPA, guru hendaknya: (a) mengajar IPA berbasis Inkuiri; (b) sebagai pembimbing dan fasilitator; (c) menciptakan pembelajaran yang berpusat kepada siswa; (d) merancang lingkungan sedemikian rupa untuk sumber pembelajaran kontekstual; (e) mencip-takan kelompok belajar sains.
3) Penilaian pembelajaran hendaknya menekankan pada aspek-aspek yang penting untuk dinilai, bukan yang mudah dinilai;
4) Penilaian hasil belajar jangka panjang berupa kemampuan (ability) dicapai melalui interaksi antara pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skills), dengan penilaian otentik (authentic assessment), berdasarkan data, dan jujur.
PUSAT KURIKULUM
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar