pembelajaran kooperatif

Cooperative Learning
Suatu pembelajaran dengan penekanan pada aspek sosial dan menggunakan kelompok-kelompok kecil yang terdiri 4 – 6 siswa yang sederajat tetapi heterogen untuk menghasilkan pemikiran (Slavin).
Suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih (Karli dan Yuliariatiningsih).
Karakteristik cooperative learning (Arends)
(1)    siswa belajar dalam kelompok cooperative untuk menguasai materi akademis
(2)    anggota-anggota kelompok diatur sedemikian rupa, sehingga terdiri dari siswa dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah
(3)    jika memungkinkan, anggota kelompok cooperative berbeda jenis kelamin, suku, dan budaya
(4)    sistem penghargaan dititikberatkan pada kelompok daripada individu.
Type cooperative learning (Slavin)
1)      Student Teams Achievement Division (STAD)
2)      Teams Games Tournament (TGT)
3)      Jigsaw
4)      Team Assisted Individualization (TAI)

SaLingTeMas
}  Carin, “Both science and technology must be society oriented and must help people find answer to their problems”
}  Salah satu model pembelajaran yang sering digunakan untuk mengantisipasi kemajuan sains dan teknologi beserta dampaknya serta memasyarakatkan sains dan teknologi.
}  pendekatan STM juga dapat diartikan pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan isu- isu sosial dan teknologi yang ada di lingkungan siswa sebagai pemicu dalam pembelajaran suatu konsep (Sudarsana & Suardana, 2002:7)
Tujuan:
  1. Mempersiapkan siswa menjadi anggota masyarakat yang mampu menerapkan pengetahuan ilmiah dan mengamalkan nilai-nilai sains untuk mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang dapat memecahkan masalah di lingkungan sekitar.
  2. Membantu siswa dan masyarakat memiliki literasi sains dan teknologi  sehingga siswa mempunyai gagasan untuk peduli pada lingkungan dan isu-isu yang berkembang, dan mampu mengatasi isu-isu tersebut dengan pengetahuannya.
Tahapan :
invitasi
       Siswa didorong untuk mengemukakan pengetahuan awalnya tentang konsep yang akan dibahas yang berhubungan dengan masalah-masalah dan isu-isu di lingkungan sekitar, nasional, atau global.

explorasi
}  Siswa dilibatkan secara aktif untuk membentuk konsep dari konstruksi pengetahuannya sendiri melalui obervasi, eksperimen, diskusi, atau studi literatur.  Siswa diajak untuk memenuhi rasa ingin tahunya tentang masalah/isu yang sedang hangat di masyarakat.  Siswa pun didorong untuk menggunakan keterampilan proses sains dalam mencari solusi terhadap permasalahan.
Penjelasan dan solusi
}  Konsep yang telah dibangun siswa digunakan untuk menyelesaikan masalah atau menganalisis masalah yang telah dilontarkan pada awal pembelajaran.  Siswa dapat melaksanakan tindakan-tindakan konkrit yang didasari atas keperduliannya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Pengambilan tindakan
       Siswa menggunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk mengambil keputusan berupa kampanye atau ajakan untuk berbuat, laporan lisan dan tertulis.

Aplikasi salingtemas menggunakan cooperative learning
1.       Kelas dibentuk menjadi beberapa kelompok
2.       Tiap kelompok diberikan permasalahan/isu mengenai : perkaratan, pengawetan makanan, plastik
Perkaratan
Apa itu?
Karena apa?
Dampaknya?
Contohnya?pencegahannya?
·         Secara sederhana
·         Secara teknologi
Tindakan nyata yg akan dilakukan?
Pengawetan makanan
Apa itu?
Tujuannya?
Contohnya?
Bagaimana caranya?
·         Secara alami
·         Dengan teknologi
Yg baik yg mana?
Tindakan nyata yang akan dilakukan?
Plastik
Apa itu?
Dari apa?
Dampak (manfaat dan efek negatifnya?
Penanggulangannya?
Tindakan nyata yang akan dilakukan?
3.       Tiap kelompok bahasan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
4.       Setelah selesai, mahasiswa diminta menyimpulkan mengenai model pembelajaran yang digunakan (yaitu salingtemas menggunakan cooperative learning)