Kamis, 15 September 2011

percobaan magnet

Pokok Bahasan
:
Magnet memiliki sifat-sifat tertentu
Sub Pokok Bahasan
:
Magnet memiliki gaya yang dapat menarik dan menembus benda-benda tertentu
Kelas / Sem.
:
V / 2
                                              
Materi Belajar
Magnet merupakan suatu benda yang dapat menarik besi, baja dan benda-benda yang mengandung besi dan baja. Setiap magnet memiliki dua ujung yang masing-masing ujungnya dinamakan kutub utara dan kutub selatan. Bagian magnet bergantung pada jaraknya terhadap kutub magnet, semakin dekat ke kutub magnet maka semakin kuat tarikannya. Daerah disekitar yang terkena pengaruh oeh magnet disebut medan magnet, besar kecilnya pengaruh magnet bergantung pada jarak magnet terhadap tempat itu. Hal ini dapat diketahui dengan meletakkan benda yang dapat ditarik magnet pada magnet tersebut. Salah satu sifat magnet adalah kutub-kutub yanng senama menghasikan reaksi tolak menolak dan apabila kutub berbeda maka magnet akan saling tarik menarik
Hal ini dapat diketahui dari kompas yang biasa digunakan untuk menunjukkan arah utara sampai selatan. Tidak semua benda di alam ini dapat dipengaruhi magnet. Besi atau baja dapat dijadikan magnet buatan dengan cara induksi, besi atau baja tersebut ditempelkan langsung pada salah satu kutub magnet atau dengan cara mendekatkan kedua benda tersebut ke salah satu kutub magnet tersebut. Elektromagnet dapat terjadi apabila bahan besi atau baja dililiti dengan kawat yang dialiri arus listrik, pada prinsipnya cara yang demikian ini disebabkan karena arus listrik yang dapat menimbulkan medan magnet.
untuk panduan lebih lengkap unduh disini...

PENDAHULUAN MATEMATIKA DALAM KIMIA FISIKA

PENDAHULUAN MATEMATIKA DALAM KIMIA FISIKA
Banyak permasalahan dalam kimia fisika mengarah pada studi tentang fungsi beberapa variabel. Bahkan masalah sederhana pemodelan gerak partikel dalam satu dimensi di bawah aksi dari medan gaya yang diberikan oleh potensial V= V (x, t) mengarah ke fungsi posisi, x, dan waktu, t. Untuk kasus sebuah partikel bergerak dalam ruang, potensi akan menjadi fungsi dari empat variabel: V = V (x, y, z, t). variabel ruang, (x, y, z), merupakan fungsi waktu, bahkan...
untuk detail, silahkan unduh disini...

Sabtu, 10 September 2011

Vapor Density - Victor Meyer experiment

VAPOR DENSITY
This experiment illustrates a practical method for determining the molecular weight of a volatile material. It provides excellent practice in the use of simple physical-chemical apparatus.
Theory.
The density of a vapor is more easily determined than the density of a gas because the substance may be weighed accurately when condensed to a liquid at room temperature. Very accurate vapordensity results have been obtained in this way.When only moderate accuracy is required, however, of the various methods available that of Victor Meyer is the simplest and the one most frequently used.
A known weight of liquid is vaporized in a chamber maintained at an appropriate and constant high temperature. The air displaced from the chamber is cooled to room temperature and its volume carefully measured. Substitution of air for the actual vapor thus provides a means of determining the volume the known weight of vapor would have occupied at room temperature if it could be cooled without condensation. It should be noted that it is not necessary that the temperature of the vaporization chamber be known, but it must be constant.
         For details experiments, please click here ....

Jumat, 09 September 2011

Chemical equilibrium experiment

Chemical equilibrium Experiment 
Percobaan Kesetimbangan kimia

Purpose
·         Understand the concept of equilibrium and the factors that influence it.
·         Calculate the equilibrium constant prices based on experiments
Tujuan
1. Memahami konsep kesetimbangan dan faktor –faktor yang memepengaruhinya.
          2. Menghitung harga konstanta kesetimbangan berdasarkan percobaan
Overview
              Chemical reactions are generally in a state of equilibrium. Reaction in equilibrium can be known from the macroscopic properties (such as color, concentration, etc.) that do not change (at constant temperature) after reaching equilibrium conditions, but symptoms did not change in the molecular two-way continuous. Macroscopic properties are most easily observed, to determine the system has peak at equilibrium conditions or not, is the change in color of the solution. For example, if we dissolve the I2 preformance then the water will initially yellow solution which formed the longer the color of the solution becomes darker and finally dark brown. The color of the solution will not change anymore while the process of molecular (crystal dissolution I2) persists but offset by re-crystal formation I2, therefore, after equilibrium is reached the number of crystals of I2 in solution is always fixed.

Pendahuluan
Reaksi kimia pada umumnya berada pada keadaan kesetimbangan. Reaksi pada keadaan setimbang dapat dikenal dari sifat makroskopik (seperti warna, konsentrasi, dll) yang tidak berubah (pada suhu tetap) setelah dicapai kondisi setimbang, tetapi gejala molekulernya tidak berubah dalam dua arah secara sinambung. Sifat makroskopis yang paling mudah diamati, untuk menentukan sistem telah mencapi kondisi setimbang atau tidak, adalah perubahan warna larutan. Sebagai contoh jika kita melarutkan I2  dalm air maka mula-mula akan terbentuk larutan warna kuning yang semakin lama warna larutan menjadi semakin gelap dan akhirnya coklat tua. Warna larutan tidak akan berubah lagi sementara proses molekulernya (melarutnya kristal I2) tetap berlangsung tetapi diimbangi dengan terbentuknya kembali kristal I2, oleh karena itu setelah kesetimbangan tercapai jumlah kristal I2 dalam larutan selalu tetap. 

For complete guideness, please download here......
Untuk modul percobaan selengkapnya, silahkan unduh disini.....